Media Partner

Media Partner

Minggu, 24 Februari 2013

Artikel Ta'lim : Larangan Berkhalwat

1 komentar
Assalamu'alaikum muslim & muslimah,
pada hari Sabtu, 12 Rabiul Akhir 1434 H atau bertepatan dengan tanggal 23 Februari 2013, IRMAS Al-Kautsar mengadakan salah satu kegiatan mingguannya, yaitu ta'lim. Ta'lim dimulai sekitar pukul 09.30 di Masjid Al-Kautsar, dengan pembicaranya Ustadz Rafiq. Pada kesempatan kali ini Ustadz Rafiq menyampaikan tausiyahnya yang bertemakan 'pacaran'. Kata ini pasti sudah tak asing lagi kan bagi remaja zaman sekarang, malah pacaran itu sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Benarkah pacaran itu hal yang biasa? Sebenarnya bagaimana hukum pacaran di pandangan Islam? Kami yakin akhii & ukhti sudah pada tau bagaimana hukumnya, tapi untuk lebih jelasnya bisa dibaca rangkuman tausiyah dari Ustadz Rafiq berikut ini...


"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" (Q.S. Al-Isra' ayat 32)

Ketika hamba-Nya melakukan perbuatan dosa, maka pertama-tama Allah akan memberikan peringatan pada hamba-Nya tersebut untuk meninggalkan perbuatan dosanya. Setelah diperingatkan tapi masih melakukan dosa itu juga, maka Allah akan memberikan ganjaran atas dosa yang diperbuatnya.

Nah, dari surat Al-Isra' ayat 32 tersebut, dapat kita ketahui bahwa mendekati zina saja sudah dilarang oleh Allah. Pacaran itu termasuk perbuatan yang mendekati zina? Jawabannya, YA! Kenapa? Coba deh bayangin, awalnya mungkin cuma saling smsan, telpon-telponan. Terus nanti ketemuan, makan bareng, kemana-mana berduaan, pegang-pegangan tangan, kalau terus begitu, lama-lama bisa sampai ke zina. Mungkin memang awalnya kita gak sadar, tapi lama-lama setan bisa saja menjerumuskan kita sampai ke zina, naudzubillah...



Dari ayat tersebut, Allah sudah memerintahkan kita semua untuk tidak mendekati zina. Artinya, kita harus menjauhi zina, iya kan? Ada 2 cara yang disampaikan oleh Ustadz Rafiq untuk menjauhi zina. Yang pertama yaitu dengan cara mengarahkan, atau mengalihkan kegiatan kita ke kegiatan yang lebih positif, contohnya saja dengan bangun malam untuk melaksanakan sholat malam, sambil dzikrul maut atau mengingat kematian. Ingat, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya, "sesungguhnya yang paling dekat denganmu bukanlah ibu, ayah, keluarga, ataupun istrimu, melainkan kematian". Cara yang kedua yaitu dengan mendekatkan diri pada Allah. Waktu yang paling pas untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah waktu sahur. Jadi sebenarnya kedua cara ini saling berkaitan, setelah bangun untuk sholat malam, hendaknya kita sekalian sahur untuk melaksanakan puasa.

Ustadz Rafiq menyampaikan, dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka dengan sendirinya akan ada rasa dan kesadaran bahwa yang dilakukannya adalah sebuah dosa. Ia juga akan paham bahwa yang ia lakukan (pacaran) itu salah dan dilarang oleh Allah SWT. Kalau begitu, jadi timbul pertanyaan, bagaimana dengan orang yang sudah paham dan sudah sadar bahwa pacaran adalah hal yang dilarang namun ia masih tetap melakukannya?

Ustadz Rafiq membuka jawabannya dengan kalimat, "dosa yang terbesar itu adalah ketika dia sadar apa yang dilakukannya itu salah, namun masih melakukannya". Serem juga kan ya, oleh karena itu, jika kita sudah tau perbuatan yang kita lakukan adalah dosa, hendaknya tinggalkan saja perbuatan tersebut. Ustadz Rafiq menambahkan, kita juga harus mengingatkannya secara terus menerus bahwa yang ia lakukan itu dilarang oleh Allah, dan meyakinkan dia bahwa itu hal yang salah. Oh iya, beliau juga menyampaikan, lebih baik kita tidak menggunakan kalimat, "hei, pacaran itu dilarang oleh agama", atau kalimat larangan lainnya. Dibanding melarang, lebih bagus jika kita membimbing dan mengingatkannya.

Oke muslim & muslimah, sepertinya hanya ini yang bisa kami sampaikan di posting kali ini. Semoga posting yang sedikit ini dapat berguna dan bermanfaat bagi teman-teman semua. Penutupnya, ada ayat Al-Qur'an yang disampaikan oleh Ustadz Rafiq pada waktu ta'lim,



"(Inilah) suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda (kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat. Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin" (Q.S. An-Nur ayat 1-3)

Wassalamu'alaikum wr. wb :)

1 komentar On "Artikel Ta'lim : Larangan Berkhalwat"

Berita Terpopuler

Member